Pengertian konflik menurut Robbins (1996) dalam "Organization Behavior" adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.
Robbins (1996: 431) mengatakan konflik dalam organisasi disebut sebagai The Conflict Paradoks, yaitu pandangan bahwa di sisi konflik dianggap dapat meningkatkan kinerja kelompok, tetapi disisi lain kebanyakan kelompok dan organisasi berusaha untuk meminimalisasikan konflik. Salah satu jenis konflik yaitu:
Konflik Interpersonal
Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentangan kepentingan atau keinginan. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempengaruhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut. Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok. Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
Contoh dalam konflik interpersonal:
Dalam konflik interpersonal sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana ia berada. Misalnya di dalam perusahaan, ada pertentangan seseorang dengan seseorang yang berbeda jabatan. Biasanya seseorang yang memilki jabatan yang lebih tinggi, ia dapat semena-mena dengan seseorang yang jabatannya lebih rendah dibanding jabatannya. Dalam konflik ini sebenarnya dapat diselesaikan dengan baik-baik seperti kedua karyawan tersebut dapat diberi teguran, mutasi jabatan, atau SP(Surat Peringatan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar