Kamis, 18 Februari 2010

Aksi Demo "Menjelang 100 Hari Masa Kerja Pemerintahan SBY – Budiono"

Pada saat unjuk rasa besar-besaran kemarin 28 Januari 2010, Demo Menjelang 100 Hari Masa Kerja Pemerintahan SBY – Budiono, menjadi berita yang hangat di bicarakan pada saat itu. Banyak masyarakat yang turun dalam aksi tersebut. Mulai dari masyarakat biasa hingga k tokoh masyarakat.
Lalu bagaimana penalaran mahasiswa terhadap etika berdemostrasi di instansi politik tersebut ?
Menurut saya, aksi demonstrasi ‘Menjelang 100 Hari Masa Kerja Pemerintahan SBY – Budiono’ merupakan salah satu pembicaraan yang patut di bahas. Terutama pada aksi demo tersebut. Dimana ada etika yang kurang baik pada saat demonstran melakukan aksi. Sewaktu dimana salah satu demonstran membawa kerbau bertuliskan SI Bu Ya dan bertempelkan gambar SBY di tubuhnya, (Nugroho Suksmanto,kompas.com) itu berarti ingin mengatakan SBY itu si “gemuk”, “malas” dan “bodoh”, ternyata mereka mengatakan hanya ingin berdemonstrasi secara lebih kreatif dengan menampilkan hewan sebagai simbol. Terserah akan diinterpretasikan bermakna apa. Mungkin apabila dibandingkan dengan aksi demo pada beberapa tahun yang lalu, aksi demo saat ini kebanyakan memang sangat berani, tidak memikirkan dahulu apa akibatnya nanti. Dalam hal itu terjadi pelanggaran etika atau kesopanan, seharusnya tidak ditanggapi secara frontal karena hanya akan menimbulkan perlawanan yang akan memperkeruh keadaan, sehingga sebaiknya diserahkan penanganannya kepada instansi yang berwenang.
Dapat diketahui perbedaan demonstrasi sebagai hak asasi demokrasi yang menjunjung tinggi kritisisme dan demonstrasi yang mengumbar penghinaan. Menurut Denny (Dosen UGM), ada perbedaan sangat mendasar antara ‘mengkritik’ dan ‘menghina’. Mengkritik memang hak dasar dalam berdemokrasi dan harus dihormati. Mengkritik juga penting untuk kontrol bernegara. Tetapi menghina di sisi lain adalah tindak pidana dan dilarang dilakukan atas nama demokrasi sekalipun. Menghina juga tidak boleh dilakukan kepada siapapun, tidak terkecuali apalagi penghinaan terhadap penyelenggara negara yang dipilih secara sah melalui pemilu 2009 yang demokratis.
Berikut salah satu aksi demo yang bertentangan terhadap etika dalam berdemonstrasi.
wassalam

1 komentar: